Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Nakhoda TB Charles Mengubah Jalur Pulang ke Rute Konflik Masih Misteri

Kompas.com - 27/06/2016, 19:13 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.comTugboat Charles 001 tidak melalui rute yang sama dengan keberangkatan saat berlayar kembali ke Samarinda, Kalimantan Timur. Nakhoda sengaja melalui jalur yang terkenal sebagai rute berbahaya.

"Alasan nakhoda tidak terungkap dengan jelas,” kata Komandan Pangkalan AL Balikpapan, Letkol Laut (P) Luhut Siagian, Senin (27/6/2016).

Baca juga: Tugboat Charles Diduga Melintasi Jalur Konflik Filipina

Rute berbahaya itu adalah jalur rawan konflik di perairan Filipina dan timur Malaysia. Pembajakan dan penyanderaan sering terjadi di jalur itu seperti pernah terjadi dengan tugboat Brahma 12 dan tugboat Henry di beberapa bulan lalu. Nakhoda sejatinya tahu mesti menghindari rute itu.

Baca juga: Sekjen Kemenhan Sebut Ada Potensi Besar WNI Kembali Disandera Abu Sayyaf

Perusahaan pelayaran umumnya menyepakati tidak melintas di jalur ini. Perusahaan menerbitkan surat pernyataan bersedia menghindari daerah konflik ini sebagai salah satu prasyarat utama untuk memperoleh izin berlayar dari otoritas pelayaran. Nakhoda diyakini juga tahu perihal ini.

"Saat kembali, mungkin ada pertimbangan kru atau nakhoda untuk tidak menaati itu. Jadilah musibah pembajakan," kata Luhut.

Nakhoda tetap saja mengubah rute saat pulang. “Hanya saja analisa kami, nakhoda ingin mengambil jalur yang lebih dekat,” kata Luhut.

Baca juga: TB Charles Sampai di Balikpapan, Para ABK Enggan Diwawancara

Karena nakhoda masih dalam penyanderaan, Luhut mengaku dari hasil pemeriksaan terhadap ABK yang selamat belum memperoleh alasan pasti perubahan jalur saat pulang. Penyebab tugboat mengubah jalur hanya bisa dijawab nakhoda sebagai kapten kapal.

"Tidak seperti transportasi lain, nakhoda bertanggung jawab sepenuhnya atas kapal," katanya.

Perubahan rute kapal pernah diungkapkan Kepala KSOP Samarinda, Kolonel Laut Yus K Usmany. KSOP selalu mengimbau perusahaan agar tidak membiarkan kapal mereka melintas di jalur serupa. Yus menduga, tugboat Charles memang sengaja tetap melintas di jalur rawan itu.

Hal itu dibuktikan dengan banyak kapal mengarah ke Filipina, namun hanya tugboat Charles saja yang menjadi sasaran.

“Kita tidak bisa memantau rute itu. Kalau radiusnya sekian mil di area konflik, bagaimana bisa terjadi seperti itu,” kata Yus di kesempatan berbeda.

“(Kapal) yang lain bukan hanya dari Samarinda saja yang bergerak, tapi ada dari Tarakan dan Banjarmasin,” kata Yus saat itu.

Akibat melewati jalur itu, pembajakan diwarnai penyanderaan terjadi pada ABK. Tujuh dari 13 ABK ditawan, barang dan alat navigasi kapal di jarah.

Enam ABK selamat dan kini berada di pangkalan TNI AL untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Tak Jadi Dipulangkan, 6 ABK TB Charles Kembali Dimintai Keterangan
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com