Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Saya Niatnya Transparansi dan Akuntabel

Kompas.com - 31/05/2016, 10:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berterima kasih kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jateng lantaran bersedia merevisi sejumlah proposal pengajuan yang sebelumnya dinilai tidak transparan.

Dalam beberapa kesempatan, Ganjar marah besar pada KONI lantaran mengajukan anggaran Rp 70,8 Miliar, namun tidak memiliki target jelas. Ganjar menuding ada permainan anggaran sehingga prestasi olahraga di Jateng terus terpuruk.

“Saya terimakasih KONI mau perbaiki, saya tidak selalu benar. Tapi, saya niatnya transparansi dan akuntabilitas,” kata Ganjar, dalam dialog ‘Mas Ganjar Menyapa’ di Puri Gedeh Semarang, Selasa (31/5/2016).

Ganjar mengaku tak ingin lebih jauh ikut terlibat dalam persoalan internal KONI Jateng. Ia pun tak ingin intervensi terlalu detail terkait situasi yang terjadi di internal.

“Saya hanya ingin keterbukaannya. Saya ingin KONI bisa menyampaikan ini lho atlet berprestasi, ini atlet yang disiapkan, ini yang nanti diuji,” kata pria 47 tahun ini.

Setelah terbuka, ia pun ingin agar seluruh persoalan, terutama pembinaan atlet bisa dimulai dengan baik. Ia ingin agar persoalan seperti tempat tinggal atlet, uang saku atlet, nutrisi, sekretariat hingga biaya pelatih harus diselesaikan.

“Setelah pembelajaran, saat ini penyusunan dimulai hari ini,” kata dia.

Untuk membangun semangat olahraga, Ganjar lalu berencana pada akhir pekan untuk membersihkan Stadiun Jatidiri Semarang. hal itu sebagai wujud cinta pada olahraga.

“Saya minggu besok resik-resik Jatidiri. Sambil melihat uangnya datang untuk membangun stadiun. Saja ajak, kerja bakti resik-resik jatidiri, ini untuk semangatnya dulu,” tambah dia.

Ketua KONI Jateng Hartono mengaku di semua cabang olahraga hampir terdapat mafia. Ia menemukan hal tersebut setelah bertemu dan berbicara kepada para pengurus KONI di daerah lain.

“Bagaimana cara dimainkan, subjektifitas tinggi. Tapi semua itu tergantung mentalnya," ujar dia.

Saya itu terlalu fokus di eksternal, sehingga internal kurang dikelola dengan baik. Ini pembelajaran dari pelaku olahraga. Hibah uang harus dipertanggungjawabkan,” tambah Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com