Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerhati Anak di Demak Soroti Pencabulan oleh Orang Terdekat Korban

Kompas.com - 31/05/2016, 01:02 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com – Kasus kejahatan seksual akhir - akhir ini marak dimana-mana. Di sejumlah wilayah di tanah air, banyak terjadi kasus pencabulan yang korbannya anak dibawah umur.

Kasus kejahatan seksual di Kota Demak, Jawa Tengah, tergolong cukup tinggi. Data Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP2PA) Kabupaten Demak memperlihatkan bahwa hingga Mei 2016, tercatat ada 17 kasus pencabulan di daerah tersebut. Ini menandakan bahwa rata-rata lebih dari 3 kasus kejahatan seksual dalam sebulan terjadi di tempat tersebut.

Kasus terakhir menimpa salah seorang siswi sekolah dasar di Mranggen, Demak. Remaja berusia 12 tahun itu menjadi korban kebejatan ayah kandungnya sendiri.

Kepala KP2PA Kabupaten Demak Suprihatiningsih, Senin (30/5/2016), mengatakan bahwa mudahnya akses informasi melalui internet dengan konten pornografi menjadi penyebab utama kasus pencabulan.

Faktor lainnya adalah latar belakang ekonomi dan kesibukan orang tua mencari nafkah, sehingga anak kurang mendapatkan perhatian.

"Para pelaku pencabulan di Demak, kebanyakan orang-orang terdekat korban," kata Suprihatiningsih.

Selain kasus pencabulan, KP2PA Demak juga mencatat adanya 3 kasus kekerasan anak dan 4 kasus anak berhadapan dengan hukum.

Ia mengatakan, KP2PA Kabupaten siap melakukan pendampingan kepada para korban sampai ke ranah pengadilan.

Sementara itu, anggota DPRD Demak, Tatiek Soleistijani, mengatakan bahwa sudah semestinya seluruh pihak memberikan perhatian terhadap tingginya kasus pencabulan di daerah tersebut.

Segenap elemen masyarakat, terutama di lingkungan sekitarnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga anak-anak dari tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

"Anak-anak adalah aset bangsa yang harus dijaga. Jangan sampai mereka di rusak masa depannya," kata Tatik.

Terkait kasus pencabulan di Mranggen, Tatiek berharap agar pihak sekolah korban memberikan dukungan dan semangat agar korban dapat terus giat belajar. Hal itu perlu karena saat ini tengah berlangsung ujian kenaikan kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com