Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Jenazah Korban Banjir Bandang Sibolangit Dibawa ke Medan

Kompas.com - 17/05/2016, 06:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com – Total 14 jenazah korban banjir bandang dan longsor di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Namun tujuh jenazah yang tiba belakangan belum sempat diidentifikasi karena proses identifikasi oleh pihak rumah sakit sudah dihentikan, Senin (16/5/2016) malam.

"Malam ini kita masih melakukan pengumpulan data post mortem dan segera kita rekonsiliasikan. Proses identifikasi kita hentikan sementara, malam ini kita fokus pada tujuh jenazah yang pertama tiba," kata Kepala RS Bhayangkara Medan, Kombes Pol Farid Armansyah.

Untuk ketujuh jenazah yang belum teridentifikasi itu, kata Farid, akan dilakukan pengumpulan data post mortem-nya, Selasa (17/5/2016) ini. Saat ini, seluruh jenazah telah disimpan di kontainer pendingin milik rumah sakit.

"Besok pagi (Selasa), sekitar pukul 07.30 kita akan lanjutkan (pengumpulan data post mortem) untuk tujuh jenazah yang kantong mayatnya belum dibuka. Kemungkinkan malam ini bisa selesai rekonsoliasi data ante mortem dan post mortem-nya supaya bisa dikembalikan ke keluarga," ucap Farid.

Sebelumnya, Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyebutkan, proses evakuasi korban longsor dan banjir bandang di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, masih dilakukan tim SAR gabungan.

Tercatat 15 orang meninggal dan sudah dievakuasi. Tujuh jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan pada Senin siang. Dengan demikian, dari 78 orang yang terkena bencanaa, 56 orang selamat, seorang luka-luka, dan 21 orang tewas.

Longsor terjadi di kawasan wisata air terjun dua warna, Sibolangit, pada Minggu (15/5/2016) sore. Bencana itu terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan lebat di pegunungan hingga terjadi banjir bandang.

Sekitar 300 personel tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Kabupaten Deli Serdang, BPBD Sumut, TNI, Basarnas, mahasiswa, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com