Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Pertanyakan Kabar Polisi yang Jadi Pemerkosa Gadis di Manado

Kompas.com - 10/05/2016, 20:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mempertanyakan kabar perihal adanya oknum polisi yang turut menjadi pelaku pemerkosa SC (19) di Manado, Sulawesi Utara.

"Saya juga bertanya-tanya, itu kabar dari mana? Saya juga enggak tahu media kenapa sebut itu," ujar Badrodin di Istana, Selasa (10/5/2016).

Badrodin mengatakan, pihak Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Utara sudah menyelidiki kabar itu dengan memeriksa saksi-saksi. Hasilnya, tidak ada yang bisa memastikan bahwa pelaku adalah polisi.

"Nah, sampai saat ini, hasil pemeriksaan di sana belum ada yang menunjukkan hal itu," ujar Badrodin.

Meski demikian, Badrodin memastikan, penyidik terus bekerja mencari pelaku. Sebab, dengan demikian, penyidik bisa memastikan apakah di antara pelaku ada yang merupakan polisi atau bukan.

(Baca: Polri Selidiki Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Pemerkosaan di Manado)

"Sedang dicari (pelakunya). Saya pikir, enggak terlalu sulit juga untuk membuktikan (ada atau tidak oknum polisi) jika orangnya masih dalam keadaan sadar," ujar Badrodin.

Menurut ibu korban Rn, anaknya mengaku dipaksa mencicipi narkoba oleh dua perempuan yang menjemputnya. Kemudian, korban digiring oleh mereka ke sebuah penginapan di daerah Bolangitan.

Di penginapan itu, korban yang berada di bawah pengaruh narkoba kemudian diperkosa 15 laki-laki. Setelah diperdayai di Bolangitan, korban kemudian dibawa ke Provinsi Gorontalo. Di sana, korban lagi-lagi kembali diperkosa oleh sejumlah pria.

"Pengakuan anak saya, setibanya di Gorontalo, dia kembali dipaksa lagi oleh empat lelaki, di antaranya diduga ada oknum polisi," kata Rn.

Tak hanya diperkosa, korban ternyata ikut mendapat perlakuan kasar berupa penganiayaan dari para pelaku.

Kompas TV Presiden Minta Pelaku Pemerkosaan Dihukum Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com