Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara Air Peninggalan Belanda Akan Didesain Jadi Tempat Wisata

Kompas.com - 22/04/2016, 11:15 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pasuruan akan menjadikan menara air peninggalan pemerintah Hindia-Belanda sebagai lokasi sebagai lokasi wisata. Pasalnya, selama ini, bangunan setinggi sekitar 30 meter itu terbengkalai.

"Itu nanti saya sulap supaya bisa memiliki daya tarik. Itu dikasih lampu, didesign yang bagus sudah menarik. Biar bisa dinikmati masyarakat," kata Wali Kota Pasuruan, Setiyono, Jumat (22/4/2016).

Sekitar tahun 1919 silam, menara yang memiliki delapan sudut itu sebagai penampungan air. Yaitu menampung air dari Sumber Air Umbulan yang ada di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan lalu dialirkan untuk memenuhi kebutuhan air warga.

Saat ini, bangunan tersebut sudah menjadi bangunan tua dan sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya dulu. Meski begitu, bangunan yang ada di pojok utara Alun-alun Kota Pasuruan dan dikelilingi pohon sono itu masih tegak berdiri.

"Sesuai program Kota Pusaka oleh pemerintah pusat, kita akan merawat bangunan-bangunan kuno," ucapnya.

(Baca juga: Menara Air Peninggalan Hindia-Belanda Dibiarkan Terbengkalai)

Tidak hanya menara air, sejumlah bangunan kuno di Kota Pasuruan juga bakal dirawat. Bahkan, Jalan Balai Kota dan Jalan Pahlawan akan didesign sebagai lokasi bangunan kuno. Di Jalan Pahlawan sendiri, ada tiga bangunan yang masuk dalam cagar budaya, yaitu Taman Kota, Gedung Yayasan Untung Suropati dan Komplek Perumahan P3GI.

"Jalan Balaikota dan Jalan Pahlawan itu peninggalan zaman Belanda. Itu pun harus didesign. Itu kalau bisa didesign sebagai museum," ungkapnya.

Pihaknya mengaku akan bekerja sama dengan Belanda untuk mendesign bangunan kuno tersebut. Sebab pihaknya menyebut sebagian dokumen bangunan kuno itu masih ada di Belanda.

"Dokumen lama masih ada di Belanda. Nanti kita akan kerjasama dengan Belanda," ucapnya.

Pihaknya juga mengaku pernah didatangi orang Belanda saat masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota. Sebab, Rumah Dinas Wakil Wali Kota saat ini merupakana bangunan kuno dan masuk dalam salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan.

"Saya waktu tinggal di Rumah Dinas Wakil Wali Kota, orangnya datang melihat. Dari Belanda datang melihat rumahnya ke sini," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com