Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ridwan Kamil dan Sopir Omprengan Sepakat Berdamai

Kompas.com - 19/04/2016, 16:30 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Boy Antonius Pratama, salah satu penasihat hukum sopir omprengan Taufik Hidayat, mengungkapkan latar belakang keputusan damai dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Dia mengatakan, dasar dilaksanakan kesepakatan damai tak lain untuk menjaga kenyamanan kedua belah pihak. Menurut Boy, sejak polemik itu bergulir, Taufik merasa terbebani lantaran mesti menyelesaikan perkara hukum yang ia laporkan.

"Sebenarnya impact dari masalah ini bisa menyerang subyek hukum yang terlibat dalam pertikaian ini," kata Boy di Roemah Enak-Enak, Jalan Cihapit, Selasa (19/4/2016).

"Pak Wali mungkin tidak konsen dengan pekerjaannya. Begitu juga dengan Taufik yang hari ini memang merasa terbebani dengan laporan yang dilakukan karena memiliki kewajiban untuk menyelesaikan proses hukum," ujarnya.

Selaku pelapor, sambung Boy, pihaknya menganggap perkara tersebut harus segera diminimalisasi. Atas dasar itu, beberapa hari ke belakang, pihaknya telah berkomunikasi dengan penasihat hukum Ridwan Kamil dan sepakat untuk berdamai.

"Jika ini memang sebuah mis (komunikasi) dan kedua belah pihak mengakui ada yang salah, kedua belah pihak lantas bersedia untuk saling memafkan, ya buat apa lagi konflik dipelihara? Itulah latar belakang (damai) dari kami selaku penasihat hukum," tuturnya.

Dia berpendapat, persoalan tersebut telah mengganggu ketenangan Wali Kota dalam bekerja. Dia menyangkal bahwa polemik tersebut sengaja digulirkan sebagai upaya untuk menjatuhkan reputasi Wali Kota Ridwan Kamil.

"Makanya, untuk meminimalisasi impact itulah agar menjaga ketenangan Taufik sekaligus ketenangan Wali Kota. Umumnya untuk menjaga kondusivitas agar tidak ada lagi pihak yang menganggap bahwa ini ditumpangi politik atau hal yang sifatnya menjatuhkan sehingga rasanya perlu untuk di-clear-kan melalui jalur perdamaian ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com