Saling Contek Warnai Pelaksanaan UN di Gowa

GOWA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang serentak digelar di seluruh tanah air masih saja diwarnai kecurangan yang dilakukan oleh perserta UN.

Seperti yang terjadi di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (4/4/2016). Para peserta saling bekerja sama dan tak mendapat teguran dari pengawas.

Hari pertama UN dengan soal ujian Bahasa Indonesia di SMA 1 Negeri Sungguminasa diikuti oleh 757 siswa dengan total keseluruhan peserta di kabupaten ini sebanyak 9235 siswa.

Perserta sendiri mengaku tetap semangat dan mampu menyelesaikan soal sebanyak 70 persen.

"Agak susah juga tapi kami mampu kerjakan sampai 70 persen," kata Nur Madya.

Meski demikian dari pantauan Kompas.com di beberapa ruangan peserta saling bekerja sama dan berbagi jawaban. Tentunya hal ini sangan tidak diperbolehkan. Namun pelanggaran ini tak mendapat teguran dari pengawas UN yang berjumlah dua orang.

Sistem pengawasan sendiri dilakukan secara silang. Para pengawas diambil dari para guru dari sekolah lain.

Pelanggaran lainnya adalah soal larangan membawa telepon seluler. Pada papan pengumuman mengumumkan bahwa baik pengawas mau pun peserta UN dilarang membawa telepon seluler. Namun pada kenyataannya, sejumlah perserta mengantongi atau membawa telepon seluler.

Pihak sekolah sendiri mengaku telah melakukan pelaksanaan UN sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Sistem pengawasannya kami lakukan dengan sistem silang jadi antara pengawas dan peserta tidak saling kenal karena pengawasnya dari sekolah lain," jelas Andi Wartiah, kepala SMA Negeri 1 Sungguminasa.