Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Nakhoda Kapal yang Disandera Abu Sayyaf Berdoa demi Keselamatan Kru

Kompas.com - 29/03/2016, 18:31 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Keluarga nakhoda Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf di Filipina berharap seluruh kru dapat selamat.

"Kami berdoa agar adik kami, Peter dapat bebas dengan selamat. Tentu doa yang sama buat semua kru kapal," ujar Sam Barahama, Selasa (29/3/2016).

Sam merupakan kakak dari Peter Tosen Barahama, nakhoda kapal Brahma 12 berbendera Indonesia yang bersama 9 kru lainnya disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Sam menjelaskan, walau kini mereka berusaha menghadapi kejadian ini dengan tenang, namun berharap penyanderaan segera berakhir.

Peter yang asal Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, memang pelaut. Satu lagi kakaknya selain Sam juga merupakan pelaut.

Saat disandera Peter bersama para kru lainnya sedang berlayar bersama Brahma 12, sebuah kapal jenis tugboat yang menarik kapal tongkang Anan 12.

Kedua kapal itu bertolak dari Sungai Puting, Kalimatan Selatan, menuju Filipina dengan membawa 7.000 ton batubara.

Tidak diketahui pasti kapan kapal itu dibajak. Perusahaan pemilik kapal baru mengetahui terjadinya pembajakan pada 26 Maret 2016 saat menerima telepon yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa saat ini pemerintah memprioritaskan keselamatan 10 warga negara Indonesia yang disandera.

Menlu menjelaskan, saat ini kapal Brahma 12 sudah dilepas dan berada di otoritas Filipina, sedangkan kapal Anan 12 beserta 10 awak masih dibajak dan belum diketahui posisinya.

Kelompok Abu Sayyaf pun sudah menghubungi perusahaan pemilik kapal sebanyak dua kali sejak 26 Maret 2016. Dalam komunikasi tersebut, penyandera meminta tebusan sebesar 50 juta peso.

"Perusahaan memang sudah berkomunikasi dengan kami, dan berjanji akan mencari jalan keluar terbaik atas kejadian ini. Kami berharap mereka semua segera dibebaskan," tambah Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com