Tak Ada yang Mencurigakan Sebelum Pelajar SMA Ditemukan Tewas di Condongcatur

SLEMAN,KOMPAS.com - Keluarga MJS (16) tidak melihat tanda-tanda mencurigakan sebelum siswa kelas II SMA itu ditemukan tewas bersimbah darah di Makam Gorongan, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (18/3/2016) sore.

Kakek korban, Leo Sukirin, menuturkan, sehari-hari cucunya beraktivitas seperti remaja-remaja pada umumnya. Leo tidak melihat ada masalah serius yang tengah dihadapi korban.

"Biasa, tidak ada masalah," kata Leo, Jumat malam.

Leo menyebutkan, keluarga korban sempat mencarinya karena hari ini korban tidak masuk sekolah.

Warga di sekitar makam melihat korban berada di warung sebelah timur makam itu sejak pagi. Warga juga tidak melihat ada sesuatu yang mencurigakan dari korban.

(Baca Tak Masuk Sekolah, Remaja yang Tewas di Condongcatur Dicari Keluarganya)

Leo mengatakan tidak tahu-menahu soal senjata sejenis pistol yang ditemukan di tangan MJS. Pistol itu diduga digunakan untuk menembak kepalanya. "Saya tidak tahu," kata dia.

Sejak usia 2,5 tahun, MJS tinggal bersama kakek dan neneknya di kawasan Condongcatur. Ibunya telah lama meninggal dunia.

Remaja berusia 16 tahun itu ditemukan dengan kondisi kepala bersimbah darah di tempat penyimpanan keranda Makam Gorongan, Jumat sekitar pukul 17.00.

Kepala Polsek Depok Timur Komisaris Polisi Dhanang Bagus Anggoro mengatakan, dugaan sementara korban meninggal karena bunuh diri. Di kepala korban, terdapat luka tembus di bagian kiri dan kanan.

Pintu masuk Makam Gorongan, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta.