Aksi yang digelar sekaligus memperingati sembilan tahun kebakaran Pasar Turi itu diikuti ratusan pedagang dengan berjalan kaki dan mengendarai motor dari posko Pasar Turi menuju Balaikota Surabaya.
"Bu walikota pernah berjanji akan segera memasukkan kami ke Pasar Turi baru dan berjualan, serta memutus kontrak pengembang Pasar Turi karena melakukan wanprestasi," kata Ketua Tim Pemulihan Pasca Kebakaran (TPPK) Pasar Turi, Kiemas A Chalim.
Hingga hari ini, kata dia, setidaknya 3.000 lebih pedagang Pasar Turi lama belum bisa masuk maupun berdagang di gedung Pasar Turi. Padahal mereka mengklaim sudah membayar stand.
"Ada syarat yang tidak kami setujui dari pengembang, sehingga kami tidak bisa masuk dan berjualan ke Pasar Turi," tambahnya.
Hingga pukul 13.00 WIB, mereka masih bertahan di gerbang samping balaikota Surabaya dan mengancam akan menginap di balaikota sampai Risma menemui mereka.
Dikonfirmasi terpisah, General Manajer Pasar Turi Baru, Tedy Supriyadi, tidak terlalu menanggapi aksi pedagang Pasr Turi tersebut.
"Kami sudah melakukan tugas sesuai perjanjian dengan Pemkot Surabaya. Mereka yang demo hanya sebagian kecil," ujarnya.
Pada 18 Maret nanti, pihaknya akan meluncurkan secara resmi Pasar Turi Baru.
"Nanti kita lihat saja siapa yang lebih banyak menempati stand," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.