Seharian Terseret Ombak, Ayah dan Anak Balitanya Pulang Selamat

MAJENE, KOMPAS.com - Bermaksud menunaikan hajatan anaknya menyusuri pesisir Pantai Rangas, Majene, Sulawesi Barat, sambil naik perahu layar kecil, seorang ayah dan anaknya yang masih berusia 3 tahun, malah terseret angin kencang dan gelombang tinggi hingga terbawa ke Pulau Lere-lerekang, sekitar 40 mill dari pantai, Selasa (15/3/2016).

Sang ayah sempat berjuang melawan maut untuk menyelamatkan diri dan anaknya karena layar perahu miliknya patah diterjang angin hingga sulit mengendalikan perahunya.

Kurdi (38) dan anaknya, Wahid (3), nelayan asal Rangas, Kelurahan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, ini disambut histeris pihak keluarga yang sudah menanti kedatangannya.

Kurdi dan anaknya, Wahid dinyatakan hilang terseret gelombang laut sejak Senin pagi kemarin.

Layar perahu yang mereka tumpangi sobek dan tiangnya sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk mengarahkan perahu.

Kuatnya gelombang laut dan angin kencang sempat membuat Kurdi kalang kabut menyelamatkan diri bersama buah hatinya.

Terombang-ambing di lautan, Kurdi sekuat tenaga menjaga keseimbangan agar perahu kecilnya tidak terbalik.

Sejumlah petugas Basarnas Majene dan Mamuju langsung turun tangan melakukan upaya pencarian menggunakan perahu karet.

Beruntung, Kurdi dan anaknya ditemukan sedang terombang-ambing di lautan sambil berjuang mendayung perahunya di tengah laut.

Petugas Basarnas pun kemudian menggiring perahu Kurdi hingga ke lingkungan Rangas.

“Kita temukan Kurdi bersama anaknya sedang terombang-ambing di lautan hingga kami giring ke Rangas dan bertemu keluarganya,” ujar Rizal, kepala Pos SAR Mamuju.