Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Separatis di Papua Kembali Berulah, Empat Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 15/03/2016, 19:04 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok separatis bersenjata di Papua kembali menebar teror tepatnya di Desa Agenggen, Daerah Sinak, Kabupaten Puncak pada Selasa (15/3/2016) siang sekitar pukul 13.45 WIT.

Sebanyak empat pekerja PT Modern yang mengerjakan proyek pembangunan jalan dari Sinak ke Mulia di Kabupaten Puncak Jaya tewas tertembak.  Sementara dua pekerja belum ditemukan hingga saat ini.

Identitas keempat korban adalah Anis selaku pimpinan proyek, Andi selaku operator alat buldoser, Daud, dan David yang berperan sebagai operator alat eksavator.

Anis, Andi, dan David meninggal di tempat. Sementara Daud baru menghembuskan nafas terakhir beberapa jam kemudian karena terkenan tembakan di bagian kepala.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis Sarimin saat dihubungi mengatakan, seluruh korban telah dibawa ke Puskesmas Sinak.

"Saat ini seluruh anggota Polsek Sinak bersama anggota TNI Polri masih mengejar mereka. Upaya ini masih terkendala karena buruknya kondisi cuaca dan faktor geografis yang sulit," kata Marselis.

Sebelumnya Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom menyatakan, pihaknya akan tetap melakukan aksi penyerangan demi memperjuangkan kemerdekaan Papua.

"Aksi ini adalah bagian dari revolusi yang bertahap yang telah ditetapkan dalam pertemuan di Biak pada tahun 2012 lalu. Aparat dan warga yang menjadi korban adalah kesalahan pemerintah yang tak mau memberikan kebebasan bagi kami," ujar Sebby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com