ATAMBUA, KOMPAS.com - Meski saat ini sebagian besar wilayah di Nusa Tenggar Timur (NTT) tengah diguyur hujan, namun warga Kecamatan kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste masih mengalami krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, warga terpaksa mengantre di bak penampung dari pagi hingga sore hari. Bahkan sebagian warga harus pulang dengan jeriken kosong, karena tidak kebagian air bersih.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Yohanes Mau kepada sejumlah wartawan, Minggu (13/3/2016) mengatakan, setiap musim hujan maupun panas, warga di tempatnya selalu kesulitan air.
Menurut Yohanes, kesulitan air bersih ini diakibatkan oleh terputusnya pipa yang disambung ke masing-masing rumah warga, akibat terbawa banjir. Bahkan kata Yohanes,warga terpaksa mengonsumsi air bercampur lumpur yang masuk melalui jaringan pipa, yang dipasang perusahaan daerah air minum setempat.
"Pemerintah dari Kabupaten Belu sudah pernah melakukan survei dan pendataan. Akan tetapi hingga kini, tindak lanjut dari hasil survei dan pendataan tersebut bagaikan hilang ditelan bumi karena tanpa realisasi apapun," kata Yohanes.
Warga kini hanya pasrah dengan keadaan, sambil terus mengantre untuk mendapatkan air bersih di musim penghujan. Yohanes bersama warga lainnya, berharap ada perhatian khusus dari pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.