"Saya kaget, saat salah seorang peternak di Desa ini, mengaku telah menyembelih empat ekor sapinya, yang positif terkena bakteri antraks kepada salah seorang pedagang daging sapi, yang kemudian dipasarkan di Kabupaten Pinrang,“ kata Muladno kepada wartawan, Selasa (8/3/2016).
Muladno hanya bisa berharap, daging sapi yang terkena antraks tersebut tidak menyerang warga. Menurut Muladno, bahaya daging sapi yang terkena bakteri Antraks, bisa menyebabkan kematian yang menyerang limpa manusia.
Dalam tatap muka, seorang peternak bernama Sainuddin, mengaku telah menjual sapi yang terserang antraks kepada seorang pedagang daging sapi. “ Tanggal 16 Februari, 4 sapi saya sakit, sebelum mati, saya porong dan dijual ke salah seorang pedagang daging sapi di Kabupaten Pinrang ini. Waktu itu saya belum tahu kalau sapi saya terkena Antraks,“ kata dia kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menurut Saiunuddin, sapi sehat biasanya dia jual seharga Rp 7 juta-Rp 8 juta. Sementara sapi yang sakit tersebut hanya laku Rp 1,5 juta per ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.