Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bali: Ogoh-ogoh Bukan Alat Politik

Kompas.com - 27/02/2016, 14:32 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika di acara Simakrama atau pertemuan gubernur dengan warga menekankan agar umat Hindu yang membuat Ogoh-ogoh dalam rangka memeriahkan Hari Suci Nyepi tidak menghilangkan maknanya.

Ogoh-ogoh yang dibuat setiap banjar di desa adat diharapkan tidak bermuatan politik, termasuk dalam rangka Menjelang Pilkada Serentak 2017 di Bali.

"Ogoh-ogoh bukan untuk alat politik. Bukan untuk meninabobokkan anak muda kita, supaya anak muda senang, kasih uang saja untuk bikin ogoh-ogoh tanpa ada pemahaman apa itu ogoh-ogoh? Kenapa itu ogoh-ogoh dibuat? Untuk apa itu?," kata Pastika di Denpasar, Sabtu (27/2/2016).

Pastika menyampaikan pesan ini di acara Simakrama ini mengingat saat ini masyarakat sedang giat-giatnya membuat Ogoh-ogoh untuk diarak pada Hari Pengerupukan, satu hari menjelang Nyepi.

"Jadi ini saya kira hal penting dan kesempatan bagi saya untuk saya sampaikan di forum ini. Mudah-mudahan didengar oleh seluruh masyarakat Hindu Bali khususnya, seolah sudah tenggelam di dalam arus itu. Sehingga lupa makna lupa makna sesungguhnya. Tapi apa itu agama kita? Mari kita renungkan bersama," tambahnya.

Penegasan mantan Kapolda Bali ini memang harus diperhatikan mengingat beberapa tahun lalu terjadi penertiban Ogoh-ogoh yang tidak layak dibuat seperti Ogoh-ogoh mirip dengan tokoh atau orang yang menghadapi kasus hukum seperti Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin dan Gayus Tambunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com