Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mumpung di Jepara, Dubes Inggris Belajar Mengukir

Kompas.com - 23/02/2016, 16:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

JEPARA, KOMPAS.com - Ada yang unik dalam kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2016). Di kabupaten yang dikenal dengan Kota Ukir itu, Muazzam minta diajarkan untuk mengukir di atas kayu.

"Bagaimana jika saya menggantikan tugasmu, mengukir. Bolehkah saya mencoba?" tanya Muazzam kepada salah seorang pengukir di Desa Kalongan, Tahunan Jepara.

Sang pengukir, Jayanto (42), langsung mempersilakan tugasnya dikerjakan. Pria yang bekerja 25 tahun diukir itu lantas membimbing dubes untuk memegang alat ukir, palu dan tatah.

"Oh ya boleh sekali. Dengan senang hati," jawab dia.

Tak beberapa lama, Muazzam belajar memahat di atas papan kayu bekas Jayanto. Dia beberapa kali berhasil memahat dengan beberapa tatah ukir yang berbeda-beda.

"Ini bisnis menarik, bisnis yang berhasil di Jepara," kata Muazzam.

Usai memahat, Muazzam bertanya kepada pemilik tempat Jakarya CV Alya, Rohmanan, karena mendengar kabar bahwa dunia ukir kekurangan sumber daya dari kalangan pemuda.

"Apa Pak Roman merekrut anak-anak remaja?" tanya Muazzam.

Selain belajar mengukir, dia juga bertanya kepada yang ditemuinya dan mendengarkan dengan seksama apa yang didengarnya.

"Yang anak muda direkrut untuk belajar dulu. Kalau sudah bisa, nanti diangkat," jawab Rohaman.

Muazzam melihat langsung proses pembuatan mebel dan furniture di Jepara. Dia diperlihatkan proses pembuatan, mulai dari pemotongan, oven, diukir, diamplas hingga pengecatan dan finishing.

Dia pun merasa puas dengan apa yang dilihatnya di beberapa tempat saat kunjungan. Rohmanan sendiri mengaku berencana mengambil pasar internasional dari produk kayu olahannya. Selama ini, produknya bisa masuk, namun masih ikut pengusaha besar.

"Bagi saya belum untung. Tapi pengalaman saya dengan SVLK (Sistem Verifikasi Legalisasi Kayu) bisa bebas jual barang tidak hanya jual di lokal, tapi ekspor ke Inggris, Amerika," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com