Ganjar mengaku tak masalah jika para PSK tersebut bekerja di Jateng. Mereka akan diterima jika sebelum pemindahan disertai dengan pelatihan kerja.
"Enggak apa-apa. Yang penting mereka (PSK) dilatih dulu. Siapapun boleh bekerja, jadi sama saja," ujar Ganjar, Kamis (18/2/2016).
Ganjar mengatakan, para PSK juga termasuk warga Indonesia yang berhak mendapat pekerjaan yang layak. Pabrik garmen di Jateng akan senang menerima, karena kebutuhan pekerja terbilang tinggi.
"Saya enggak apa-apa. Mereka juga harus dapat pekerjaan. Kalau mereka mau, saya enggak apa-apa," tambah pria 47 tahun ini.
Wilayah pabrik garmen sendiri tersebar di wilayah Soloraya, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, hingga Jepara. Jateng mengaku siap menampung siapa saja yang tidak diterima wilayah lain.
Terkait kesan negatif menampung eks pekerja seks, Ganjar mengaku tidak mempermasalahkan. Siapapun yang hendak bekerja harus diterima.
"Jateng harus siap menerima. Sebab kalau tidak dia akan terusir dari republik ini. Enggak boleh itu," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut para eks PSK di Kalijodo bisa disalurkan ke pabrik garmen yang ada di Jawa Tengah setelah berkoordinasi dengan kepala BKPM.
Para PSK Kalijodo bisa bekerja karena masih dalam masa produktif. Kawasan Kalijodo dalam waktu dekat akan digusur oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.