Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITS Ciptakan Tank Kendali Jarak Jauh

Kompas.com - 17/02/2016, 06:30 WIB
KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) menciptakan sebuah sweeper tank yang dapat dikendalikan dari jarak jauh atau tank tanpa awak.

Bachtiar Duma'is Laksana menamai tank buatannya dengan nama War-V1.

Seperti dilansir dari situs resmi ITS, 10 Februari 2016, mahasiswa Teknik Elektro ITS ini mengaku tank buatannya sudah selesai sekitar 90 persen. Kini, karyanya masih dalam proses penyempurnaan.

"Dua minggu lagi, apabila sudah siap, War-V1 akan saya bawa ke ITS. Karena dari pihak ITS sendiri katanya telah menyediakan tempat," ungkapnya, Selasa (9/2/2016).

Pria kelahiran 5 November 1992 ini mengatakan, tank tersebut dibuat sebagai proyek tugas akhir. Namun demikian, Bachtiar menegaskan bahwa proyek ini sudah dirintisnya sejak 2,5 tahun lalu.

"Awalnya ini hanyalah proyek pribadi dari perusahaan saya, BDL Tech. Lalu saat mendiskusikan judul tugas akhir dengan dosen pembimbing, beliau mengusulkan untuk menggunakan proyek tersebut," ungkap pria kelahiran Balikpapan ini.

Dalam merintis proyek tank ini, Bachtiar mengaku, seluruh biaya yang dikeluarkan berasal dari kantongnya sendiri.

Ide versus dana

Bachtiar mengaku menaruh harap proyeknya mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Menurut dia, Indonesia memiliki potensi untuk membuat tank sendiri.

"Fasilitasi saja kami. Kami akan buatkan tank yang jauh lebih hebat dari yang Anda harapkan," ungkapnya.

Proyeknya ini juga dikabarkan telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dengan mengatasnamakan ITS.

"Semoga saja jika proyek ini rampung, dana dari Dikti akan segera menyusul," ucapnya.

Apabila dana dari Dirjen Dikti benar-benar turun dan mengganti seluruh biaya yang sudah dikeluarkannya selama ini, Bachtiar menegaskan akan memberikan karyanya kepada ITS sebagai tanda jasa dengan senang hati.

Menurut Bachtiar, banyak sekali ide-ide dari anak ITS yang akan menakjubkan bila direalisasikan. Namun, dana penelitian cenderung baru diberikan apabila proyeknya telah sukses.

"Karena itu, bila kita tidak mau bergerak secara mandiri, maka ide tetaplah menjadi ide," tutupnya seraya memberi pesan kepada mahasiswa lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com