Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat Lempeng Indo Australia, Pulau Sumba Rawan Gempa

Kompas.com - 13/02/2016, 08:46 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

WAIKABUBAK, KOMPAS.com – Lantaran letaknya yang berada dekat dengan jalur subduksi lempeng Indo Australia menyebabkan pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) rawan terjadi gempa bumi.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Kupang, Sumawan, Sabtu (13/2/2016) dini hari mengatakan, berdasarkan catatan kegempaan selama 2015, wilayah Selatan Pulau Sumba termasuk daerah rawan gempa.

“Terhitung sejak Januari 2016 hingga awal Februari ini, di Pulau Sumba telah terjadi gempa bumi sebanyak 14 kali. Hal ini karena tumbukan dua lempeng Australia dengan Euroasia yang kemudian memicu intensitas kegempaan yang tinggi di kawasan pulau Sumba,” jelasnya.

Pada Jumat (12/2/2016) saja, lanjut Sumawan, telah terjadi dua kali gempa bumi yakni gempa pertama terjadi pukul 09.40 Wita, dengan kekuatan 4,6 Skala Richter (SR) berlokasi di 9.28 derajat LIntang Selatan dan 119.24 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 131 kilometer.

Pusat gempa bumi tersebut yakni sekitar 29 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Sementara itu gempa kedua terjadi sekitar pukul 18.02 Wita dengan kekuatan yang cukup besar yakni 6,6 SR.

Lokasi gempa di 9,77 derajat Lintang Selatan dan 199,34 derajat Bujur Timur, tepatnya berada pada 14 kilometer, Barat Daya, Kabupaten Sumba Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Hingga kini belum diketahui pasti kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi, karena putusnya jaringan telekomunikasi di wilayah NTT sejak Jumat siang hingga Sabtu dinihari.

“Memang di wilayah Selatan Pulau Sumba ini sangat aktif, bisa ditunjukan banyak sekali gempa di atas 5 SR, namun semua gempa itu termasuk yang 6,6 SR ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Sumawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com