Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Buang Sisa Oli ke Sungai Krueng Balee, PT LCI Minta Maaf

Kompas.com - 04/02/2016, 21:31 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - PT Lafarge Cement Indonesia (PR LCI) memberikan klarifikasinya terhadap dugaan pencemaran air di Lhoknga.

Dugaan ini muncul setelah ditemukan lapisan minyak tipis pada saluran air buangan pabrik yang kemudian mencemari Sungai Krueng Balee hingga ke muara.

Manager Plant Area PT LCI Dae Ho Lee, mengakui memang terdapat lapisan tipis berupa minyak di aliran Sungai Krueng Balee yang berasal dari saluran buang PT LCI.

Hal ini terjadi karena aliran air hujan yang jatuh di area pabrik saat tengah dilakukan penggantian oli pada Kamis 28 Januari 2016.

“Setelah melakukan investigasi, diketahui bahwa air hujan mengenai area di mana terdapat ceceran oli di lantai yang menyebabkan terbentuknya lapisan tipis minyak pada air buangan. Dan perusahaan telah melakukan langkah-langkah penanggulangan, untuk menghindari aliran minyak lebih jauh,” kata Dae Ho Lee dalam keterangan persnya, Kamis (4/1/2016).

Manager yang akrab dipanggil DH ini melanjutkan, kejadian tersebut merupakan hal yang tidak diinginkan dan tanpa unsur kesengajaan.

PT LCI, lanjut DH, telah melakukan upaya penyekatan untuk menanggulangi aliran lapisan minyak mengalir dan menyerap lapisan minyak tersebut dari sepanjang saluran serta pembersihan area kerja dari ceceran oli yang tersisa.

“Saat ini, lapisan tipis minyak tersebut sudah berhasil diatasi, dan manajemen PT Lafarge Cement Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tambah DH.

Sementara itu, perwakilan masyarakat kemukiman Lhoknga, Mukti mengatakan warga masih menunggu klarifikasi lainnya dari pihak PT LCI.

“Manajemen pabrik mengatakan akan melakukan pertemuan lagi dengan warga untuk membicarakan hal-hal lainnya pekan depan. Jadi kami menunggu hal tersebut, karena persoalannya bukan hanya lapisan minyak tipis itu melainkan banyak hal lain lagi seperti keberadaan terumbu karang yang rusak akibat jangkar dan lain sebagainya,” papar Mukti.

Hal senada juga diungkapkan tokoh pemuda kemukiman Lhoknga, Aceh Besar, Muhammad Yulfan.

Yulfan mengatakan masyarakat kini dalam posisi menunggu pertemuan lanjutan dengan pihak PT LCI.

“Masyarakat tetap akan meminta pertanggungjawaban dari PT LCI, dengan dua opsi yakni bertanggungjawab secara legal atau secara adat. Nanti setelah ada pilihan baru kita akan melaju ke opsi berikutnya,” jelas Yulfan.

PT LCI menyatakan terbuka untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat dan elemen terkait.

"Dalam menjalankan operasinya, PT Lafarge Cement Indonesia selalu memprioritaskan keselamatan dan pemeliharaan lingkungan dengan bertanggung jawab,” DH menegaskan.

PT LCO adalah salah satu produser semen di Indonesia yang resmi beroperasi pada 1983. Saat ini kapasitas produksi PT LCI mencapai 1,7 juta ton per tahun.

PT LCI memiliki pabrik dan pelabuhan di wilayah Lhoknga, dilengkapi dengan terminal (pabrik pengepakan) dan fasilitas pengapalan di Lhokseumawe, Belawan, Batam dan Dumai serta pabrik penggilingan di Kuala Tanjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com