Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Oknum Mantri Pamerkan Hasil Berburu Satwa Liar di Facebook

Kompas.com - 21/01/2016, 11:56 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Iswan Husain, seseorang yang disebut mantri, mengunggah banyak foto yang memperlihatkan hasil perburuan satwa liarnya di berbagai lokasi di Gorontalo, antara lain di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Bone Bolango, di akun media sosial miliknya.

Hasil identifikasi sementara dari foto-foto yang diunggah, spesies burung yang ditembak oknum mantri tersebut adalah Mandar Padi Zebra (Gallirallus torquatus), Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus), Gagang Bayam Belang (Himantopus himantopus), Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata), Pergam Laut (Ducula bicolor), Gemak Loreng (Turnix suscitator), Pergam Hijau (Ducula aenea), Merpati Hitam Sulawesi (Turacoena manadensis), Tikusan Kaki Kelabu (Rallina eurizonoides), Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis), dan Mandar Besar (Porphyrio porphyrio).

Dari spesies burung tersebut, ada yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yaitu Kowak Malam Abu (Nycticorax nycticorax), Cangak Merah (Ardea purpurea), Kuntul Besar (Egretta alba), Elang Ikan Kecil (Ichthyophaga humilis), dan Ibis Roko-roko (Plegadis falcinellus).

Tidak hanya burung, Iswan juga mengunggah hasil buruan lainnya, seperti kelelawar.

Iswan diduga tidak sendirian. Dia diduga tergabung dalam kelompok yang sama dalam melakukan perburuan satwa liar di Gorontalo. Di salah satu fotonya, dia menyebut nama Rio Hunta yang ternyata juga memajang foto hasil buruannya di akun Facebook miliknya.

Menanggapi maraknya perburuan satwa liar, Iwan Hunowu, seorang pemerhati konservasi burung, mengatakan, hal ini tidak terlepas dari makin maraknya penjualan senapan angin di berbagai daerah. Bahkan ada penjual senapan angin berkeliling ke desa-desa.

“Hal lain adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam,” kata Iwan.

Iwan menambahkan, Wildlife Conservation Society (WCS) dalam waktu dekat akan menggiatkan program Wildlife Crime Unit (WCU) di Sulawesi.

“Anggota WCU seperti intelijen, tugasnya menghentikan perdagangan satwa liar. Beberapa orang sedang dilatih di Sumatera,“ tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com