Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Bromo Terus Mengarah ke Malang

Kompas.com - 16/01/2016, 23:50 WIB
MALANG, KOMPAS — Abu vulkanik Gunung Bromo terus mengarah ke Malang. Akibatnya, penutupan Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, kembali diperpanjang hingga Minggu (17/1) pukul 08.00.

Buka tutup Bandara Malang terus terjadi sejak status Bromo dinyatakan naik dari Waspada ke Siaga pada 4 Desember 2015. Sejak saat itu berkali-kali Bandara Malang dibuka-tutup dari aktivitas penerbangan.

"Sebab penutupan kali ini sama ialah abu masih mengarah ke Malang. Ini dilakukan demi keselamatan penerbangan kita," kata Suharno, Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Sabtu (16/1).

 Abu vulkanik Bromo dirasakan tipis di beberapa wilayah di Malang, seperti Kota Malang dan Desa Taji Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. "Ini hanya abu tipis yang datang. Biasanya pada malam hari akan terjadi hujan abu lebat, bahkan terasa lebat saat memakai helm," kata Ela, warga Desa Taji.

Paparan abu vulkanik biasanya akan terlihat hitam kemerahan di langit Taji. Jika sudah ada hal seperti itu, semalaman Taji akan diguyur abu vulkanik.

 "Namun, paparan abu kali ini tidak separah letusan 2010-2011 lalu. Saat itu di sini bahkan seperti tertimpa tanah. Bukan lagi abu," kata Ela.

Aktivitas vulkanik Bromo terus fluktuatif dari hari ke hari. Pada pengamatan di Pos Pantau Bromo di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu pukul 00.00-06.00, Bromo masih mengeluarkan asap setinggi 10.00 meter dari kawah dengan arah ke barat dan barat daya. Tremor terjadi dengan amplitudo maksimal 2-20 mm dominan 6 mm. Terjadi tiga kali gempa letusan.

"Bromo tetap siaga. Sesekali teramati ada sinar api samar dari kawah dan tetap terdengar gemuruh dari kawah," kata Ahmad Subhan, Kepala Pos Pantau Bromo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com