"Saat itu, ibunya (Margriet) menangis apa enggak? Kan biasanya kalau anaknya (yang meninggal), menangis meraung-raung kan?" tanya Hakim Edward Harris Sinaga kepada Agustay dalam sidang terbuka di tempat kejadian perkara pembunuhan Engeline, Kamis (14/1/2016).
"Tidak, Pak Hakim," jawab Agustay.
"Tidak menangis?" tanya hakim lagi.
Pertanyaan oleh hakim ini dilontarkan di atas lubang dimana Engeline dikuburkan oleh Agus. Bahkan pada saat penguburan itu, menurut Agustay, Margriet sambil menabur makanan ayam.
"Iya tidak menangis. Waktu itu dia (Margriet) memegang makanan ayam ditaburkan. Saya tanya maksudnya apa?" kata Agustay.
Agustay mengatakan, saat itu, Margriet menjelaskan hal itu dilakukan agar tidak ketahuan bahwa ada mayat yang dikubur di tempat itu.
Adegan penguburan ini tidak diikuti oleh terdakwa Margriet karena sejak awal Margriet tidak mengakui melakukan pembunuhan atau membantu Agus menguburkan korban. Hal ini tidak menyurutkan hakim untuk mengetahui langsung bagaimana Agus mengubur Engeline.
Dalam sidang di TKP, selain terdakwa Agustay Handa May, lima orang saksi juga dihadirkan, yakni Susiani, Handono, Rohana dan dua orang polisi yang pertama kali menemukan kubur Engeline.
Baca juga: Digelar di TKP, Sidang Pembunuhan Engeline Dijaga Ketat