Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI: Gafatar Pernah Gelar Kegiatan di Ambon, Kini Tak Ada Kabar Lagi

Kompas.com - 14/01/2016, 08:53 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ambon, Abdullah Pattilouw, mengatakan, organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memang pernah menggelar kegiatan di Kota Ambon beberapa waktu lalu. Namun, kini keberadaan mereka tidak lagi diketahui.

"Organisasi Gafatar ini pernah ada di kawasan Waiheru, Kecamatan Baguala, tetapi sudah dibubarkan warga," kata Abdullah saat dihubungi, Kamis (14/1/2016).

Dia menceritakan, sebelum dibubarkan pada April 2015 lalu, semula organisasi ini mengadakan sejumlah kegiatan sosial berupa pengobatan di masyarakat, khitanan massal, bersih-bersih lingkungan, hingga ceramah. Namun, perlahan organisasi tersebut mulai dianggap menyimpang oleh masyarakat.

"Warga di sana menilai ada penyimpangan ajaran agama yang dilakukan sehingga warga marah dan membubarkan mereka. Papan nama organisasi itu juga dicabut," katanya.

Dia menjelaskan, saat itu, sejumlah anggota MUI Maluku langsung menuju Desa Waiheru setelah mendapatkan laporan dari warga terkait aktivitas mereka yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam.

"Jadi, sudah dibubarkan. Kalau sekarang, kami belum dapat laporan," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, organisasi tersebut tidak lagi diketahui keberadaannya. Jika Gafatar ditemukan masih beraktivitas di Ambon, Abdullah mengatakan, MUI akan melibatkan polisi untuk menertibkan anggota organisasi tersebut.

"Kalau mereka masih ada dan aktivitas mereka meresahkan masyarakat, tentu kami akan meminta bantuan polisi untuk menindak mereka," katanya.

Abdullah menegaskan bahwa organisasi tersebut menyebarkan ajaran sesat dan menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, dia mengimbau generasi muda di Kota Ambon agar tidak mudah terpengaruh dengan rayuan dan bujukan anggota organisasi tersebut.

"Kami mengimbau kepada generasi muda di Kota Ambon agar jangan sampai terpengaruh dengan mereka. Tetapi, saya yakin, insya Allah di Ambon tidak ada seperti itu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com