Sekolah Disegel, Siswa SD Belajar Jongkok di Depan Pintu Gerbang

Meski cuaca panas, sekitar 149 siswa membuka buku dan menulis di pinggir jalan.

Para guru yang hendak mengajar juga mengaku bingung lantaran pintu gerbang dan ruang-ruang kelas disegel dengan dipaku dengan balok.

Tak hanya ruangan-ruangan kelas yang dipalang dengan balok yang diberi paku hingga tak bisa dibuka, pintu gerbang juga disegel.

Bangunan sekolah yang selama ini mereka gunakan belajar disegel oleh keluarga Hatta, salah satu warga yang mengklaim bahwa lahan sekolah adalah tanah milik mereka.

Sohra, salah satu guru, tidak menyangka terjadi penyegelan. Pasalnya, lahan tersebut sudah dibeli oleh pemerintah Kabupaten Majene sejak 40 tahun lalu. Tidak ada juga pemberitahuan bahwa sekolah disegel.

“Siswa dan guru bingung karena tiba-tiba pintu gerbang sudah digembok dan disegel. Di ruang kelas juga sudah dipalang balok dan paku hingga tidak bisa digunakan belajar,” ujar Sohra.

Kapolres Majene AKBP Sonny Maharbudi mengatakan, setelah proses negosiasi hampir dua jam, keluarga Hatta akhirnya membuka segel sekolah hingga guru dan siswa bisa kembali belajar seperti semula.

“Setelah diknas dan petugas melakukan negosiasi dengan warga akhirnya segel bisa dibuka kembali dan siswa bisa belajar seperti semula,” ujar Sonny.

Dia menganjurkan agar keluarga Hatta dan pihak sekolah menempuh proses hukum untuk menyelesaikan konflik.