20 Tahun Kerja di Arab Saudi, Nisa Pulang Bawa Anak

Dua dekade merantau di Arab Saudi ternyata tak memberikan kecukupan materi bagi Nisa. Selain tidak mendapatkan penghasilan, Nisa kini sulit diajak berkomunikasi lantaran depresi.

Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel, itu pulang ke kampung dengan membawa seorang balita berumur satu tahun.

Menurut keterangan ayahanda Nisa, Rohmani (64), saat pulang pada November 2015 kondisi anaknya terlihat sangat tertekan.

“20 tahun bekerja di Arab Saudi, selama itu, sama sekali tidak ada kabar atau komunikasi dengan keluarga di Indonesia. Kami jadi bingung,” kata Rohmani, Senin (11/1/2016).

Ia menambahkan, sebelum Nisa pulang, pihaknya melakukan berbagai upaya agar bisa berkomunikasi langsung.

Namun, hasilnya selalu nihil karena keluarga tidak mengetahui alamat Nisa di Arab Saudi. Akhirnya, pada 2010, Rohmani melaporkan masalah itu ke Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dinas Sosial Kabupaten Kendal.

“Akhirnya anak saya bisa pulang, meski dengan keadaan seperti ini,” tambah Rohmani.

Terkait masalah itu, Ketua LK3 Gatot Muhardjo mengatakan, pihaknya akan meneruskan laporan ini ke Disnakertrans Kabupaten Kendal, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), serta Kementerian Tenaga Kerja. 

“Kami langsung membawa korban ke psikolog RSUD dr Soewondo Kendal. Hal itu karena memang kondisi ketika pulang benar-benar lusuh dan sama sekali tidak bisa berkomunikasi,” ujar Gatot.

Gatot menambahkan, pihaknya akan terus memperjuangkan hak-hak Khairul Nisa, seperti gaji dan hak lainnya yang selama 20 tahun ini tidak diperolehnya.