Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Maulid Nabi dan Natal Berbarengan, Masjid dan Gereja di Malang Sepakat Saling Jaga

Kompas.com - 21/12/2015, 22:50 WIB
MALANG, KOMPAS.com - Ada pemandangan menarik dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal tahun ini di Jalan Merdeka Barat, Kota Malang, Jawa Timur pada 24 Desember mendatang.

Ini karena Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel dan Masjid Agung Jamik Malang berdiri berdampingan di jalan tersebut.

Berdasarkan kalender, Maulid Nabi tahun jatuh pada Kamis, 24 Desember dan sehari setelahnya pada Jumat umat Nasrani memperingati Natal.

Masjid Agung Jamik Malang memiliki dua kegiatan untuk memperingati Maulid Nabi. Sementara, GPIB Immanuel menggelar kebaktian Natal mulai 24-28 Desember diikuti ibadah malam Tahun Baru pada 31 Desember 2015 dan Ibadah Tahun Baru pada 1 Januari 2016.

Menurut keterangan Sekretaris Takmir Masjid Agung Malang, Mochammad Effendi, kegiatan untuk memperingati Maulid Nabi di masjid berupa pembacaan shalawat dan hadrah Al-Banjari dari kelompok Marabunta dan Ishari.

"Shalawatan dimulai setelah shalat Mahrib tanggal 23 Desember atau malam Maulid Nabi. Selepas Isya' diikuti hadrah Al-Banjari, mungkin sampai jam 11 malam," ujar Effendi kepada Surya, Senin (21/12/2015).

Ketika pihak masjid menggelar shalawatan, Gereja Immanuel yang berjarak sekitar 30 meter dari masjid, belum menggelar peribadatan dalam rangka Natal.

Kemudian pada 24 Desember malam, selepas Isya, pihak masjid menggelar pengajian umum memperingati Maulid Nabi. Pada malam itulah, gereja sudah menggelar peribadatan Natal.

Terkait dua kegiatan yang akan digelar di masjid tersbeut, Effendi menegaskan tidak akan mengganggu kegiatan kebaktian Natal di Gereja Immanuel.

"Ini kegiatan rutin, dan kami saling menghormati. Sudah mengerti masing-masing, menjaga toleransi. Dua kegiatan baik shalawatan maupun pengajian tidak akan mengganggu karena dipusatkan di dalam masjid, tidak sampai keluar jalan," tegasnya.

Masjid itu mampu menampung 7.000 orang jamaah, sementara itu masing-masing kegiatan diperkirakan diikuti oleh 500-700 orang.

Pengeras suara yang dipakai saat pengajian umum yang berbarengan dengan malam Natal, juga tidak akan mengganggu.

"Karena suara teredam di dalam masjid, jadi tidak akan mengganggu," imbuhnya lagi.

Sementara itu, pihak Gereja Immanuel mengaku sudah mengirimkan surat kepada takmir Masjid Agung terkait jadwal peribadatan di Gereja Immanuel.

Pengiriman surat itu sebagai bentuk koordinasi gereja dengan masjid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com