Mereka menggugat pencopotan secara pihak kepala sekolah Abdul Rahim oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat
Para pelajar datang dengan mengendarai sepeda motor. Mereka sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian lantaran dihalangi saat hendak masuk ke halaman Kantor DPRD.
"Jangan karena tidak mau pilih anaknya mantan bupati jadi bupati sehingga Kepala Sekolah kami dicopot tanpa alasan yang jelas," teriak koordinator lapangan, Nursyam sambil mengatur ratusan rekannya.
Keributan ini terhenti setelah pihak kepolisian mengizinkan 20 orang perwakilan pendemo masuk dan berdialog dengan anggota dewan.
Anggota dewan yang menerima aspirasi juga memang mengakui bahwa pencopotan ini secara sepihak itu tidak diketahui oleh pelaksana tugas harian (PLT) Bupati setempat.
"Iya memang ini terhitung ganjil karena kami di dewan sudah sampaikan ke Bupati dan ternyata Pak Bupati tidak tahu adanya pencopotan ini," kata Wakil Ketua DPRD Gowa, Haris Tappa.
Atas tuntutan pelajar ini, Haris berjanji akan memanggil Kadis Pendidikan dan mempertanyakan perihal pencopotan ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, gelombang mutasi Kepala Sekolah di Kabupaten Gowa gencar dilakukan seiring dengan memanaskan pemilihan kepala daerah yang akan digelar 9 Desember 2015 nanti.
"Jelas ini permainannya mantan bupati karena dia ingin mengamankan anaknya sebagai penggantinya, makanya kami sangat prihatin dibatalkannya undang-undang politik dinasti," ungkap Afandi, salah seorang tokoh pemuda setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.