Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Buwas Bangun Lapas Narkoba di Madura Ditentang Tokoh Masyarakat

Kompas.com - 27/11/2015, 19:15 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com — Rencana Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso mendirikan lapas khusus kasus narkoba di sebuah pulau terpencil di wilayah kepulauan di Sumenep ditentang sejumlah pihak.

Sejumlah tokoh agama Sumenep menolak keras rencana mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) tersebut.

Mereka menilai, rencana Kepala BNN itu merupakan upaya mendiskreditkan masyarakat Madura, khususnya Sumenep.

Padahal, Sumenep selama ini dikenal sebagai daerah yang religius, berbudaya tinggi, dengan masyarakat yang sangat santun dan bebas dari kejahatan berat.

Oleh karena itu, lapas khusus pesakitan kasus narkoba dinilai tidak pantas untuk ditempatkan di Sumenep.

"Bisa saja, penempatan lapas narkotika di Sumenep, tempat berkumpulnya gembong narkoba kelas kakap, juga justru akan menjadi bibit peredaran narkoba di Madura atau Sumenep," ujar KH Taufikurrahman FM, tokoh agama Sumenep, Jumat (27/11/2015).

Dia menambahkan, Madura selama ini selalu diusulkan sebagai lokasi untuk penempatan berbagai penyakit masyarakat.

Sebelumnya, ada wacana yang pernah muncul untuk memindahkan kompleks lokalisasi Gang Dolly, Surabaya, ke salah satu pulau di Sumenep.

"Semasa saya menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim, Madura selalu diusulkan menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat. Mulai dari rencana pindahnya Dolly ke Sumenep sampai lapas narkoba di Sumenep. Namun, kami tegas menolaknya karena itu merupakan penghinaan kepada para kiai," tambah mantan politisi PKB ini.

Penolakan yang sama juga disampaikan anggota DPRD Sumenep dan juga tokoh masyarakat kepulauan di  Sumenep, Badrul Aini.

"Pokoknya jangan kotori daerah kepulauan kami yang sejuk dan damai dengan mendatangkan para tahanan narkoba yang merupakan sampah masyarakat," kata Badrul.

"Kami tidak ingin tercemar dengan ulah mereka dan menolak rencana pembangunan lapas narkotika di pulau kami," kata politisi Partai Bulan Bintang ini.

Ia mengaku heran dengan rencana Kepala BNN untuk membuat lapas khusus narkotika di kepulauan terpencil.

Terlebih lagi, ia bingung dengan rencana lapas di Pulau Kangean, yang berada di tengah-tengah perkampungan, yang sekelilingnya lalu akan dijaga binatang buas.

"Bukankah itu berarti telah menebar ancaman bagi warga sekitar? Sungguh ini rencana tidak beres dan harus ditolak," imbuh Badrul.

Baik ulama maupun Dewan berharap, rencana ini hanya pernyataan iseng mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Sebab, jika ide itu dipaksakan, tentu yang dihadapi adalah masyarakat Madura, khususnya masyarakat Sumenep daratan dan kepulauan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com