Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Politisi Hanura Lempar Mikrofon Saat Rapat Paripurna

Kompas.com - 17/11/2015, 07:49 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com — Anggota DPRD Riau, Muhammad Adil, melempar mikrofon sebagai ekspresi penolakan terhadap pengesahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (RAPBD-P) 2015 provinsi tersebut.

"Kalau rapat RAPBDP ini tetap dilanjutkan dan tidak bisa menunjukkan bukti-bukti, izinkan saya meninggalkan ruangan yang terhormat ini," katanya lalu melempar mikrofon di depannya, lalu meninggalkan sidang paripurna DPRD Riau di Pekanbaru, Senin (17/11/2015) malam.

Sebelumnya, politisi Hanura ini meminta badan anggaran dan tim pemerintah menjelaskan dan memberi bukti mengenai nilai bantuan keuangan daerah provinsi ke kabupaten/kota untuk menilai seberapa wajar dan meratanya pembagian dana anggaran lebih dari Rp 3 triliun.

"Saya minta bukti apakah itu bantuan umum atau khusus. Kalau umum, diberikan ketika daerah itu mengalami kesenjangan fiskal. Kalau khusus, bisa masuk, tetapi berapa jumlahnya?" tanyanya.

Dia juga mengharapkan adanya anggaran kesehatan dalam RAPBDP sebesar 10 persen. Lebih jauh, ia meminta agar dua pertiga dana anggaran itu ditujukan untuk pelayanan publik bagi masyarakat miskin.

"Jika tidak ada keterangan, mohon paripurna malam ini ditunda," ucapnya.

Anggota lain juga menanggapi hal ini dengan melakukan interupsi, seperti Ilyas HU, yang merupakan anggota Fraksi Partai Nasdem. Menurut dia, pembahasan di Banggar sudah masak.

"Kalau ingin membicarakan sesuatu, itu adalah saat banggar, bukan paripurna," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Fraksi Golkar Supriyati. Dia mengatakan, tahapan sudah selesai melalui konsultasi ketua fraksi terhadap hasil kerja Banggar.

"Tahapan itu lanjutkan dalam paripurna ini. Pembahasan tim pemerintah dan Banggar sudah dinyatakan final," ungkapnya.

Akibat interupsi tersebut, sidang diskors dengan memanggil ketua fraksi masing-masing. Kemudian, diputuskan bahwa tanggapan dari anggota DPRD Riau diberikan sesudah laporan RAPBDP Riau dibacakan.

Akan tetapi, Muhammad Adil tetap tidak setuju dan meminta bukti yang dimintanya diberikan terlebih dahulu. Karena tidak juga dituruti, dia menyatakan walk out, kemudian melempar mikrofon. Sidang paripurna akhirnya tetap dilanjutkan dengan pembacaan laporan Banggar terkait RAPBDP 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com