“Mereka pulang ke perkampungan. Banyak sekali gajah di areal kebun. Sebagian besar gubuk sudah rubuh dirusak gajah,” ujar Junaidi, Kamis (12/11/2015).
Dia mengatakan, konflik manusia dan gajah di kawasan itu sudah terjadi sejak tahun 2007. Puluhan gajah kerap masuk ke perkebunan warga dan merusak tanaman. Namun, sampai saat ini belum ada upaya serius dari pemerintah untuk menghalau gajah liar itu.
“Biasanya gajah itu datang dari areal kebun sawit milih PT Atakana lalu masuk ke perkebunan warga dan merusak seluruh tanaman yang dilaluinya. Kami harap, ini menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya.
Junaidi membenarkan tim BKSDA Aceh dan polisi sedang mengautopsi bangkai gajah yang tewas di desa itu.
“Sebagain masyarakat juga turut menyaksikan autopsi bangkai gajah itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah betina mati diduga karena kesetrum listrik yang dipasang warga. Konflik gajah dan manusia terus terjadi di sejumlah daerah di Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.