Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Gubernur Jateng Diprotes Soal Pabrik Semen

Kompas.com - 30/10/2015, 09:01 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali diprotes terkait proses pendirian pabrik semen, Jumat (30/10/2015).

Kali ini, protes dilayangkan sejumlah warga dan kepala desa di Kebumen terkait proses analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) PT Semen Gombong, Kebumen.

Pendirian pabrik semen Gombong di Kecamatan Buayan, Kebumen masih bermasalah. Pihak pengelola pabrik dinilai belum membayar biaya ganti kerugian tanaman.

"Kami menuntut Pak Ganjar untuk berlaku adil pada kami. Sebelum amdal keluar, ganti rugi harus sudah selesai," ujar Kepala Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Teguh Supriyatin.

Masyarakat setempat mengaku, terpaksa menagih ganti rugi tanaman karena belum terbayarkan sejak 18 tahun silam.

Ada sekitar 250 KK yang tanahnya akan digunakan untuk area eksplorasi semen. Ganti kerugian tanaman yang itu meliputi pohon jati, mahoni, mlinjo, dan tanaman lainnya.

"Jika ditaksir kerugiannya mungkin sekitar Rp 7 miliar," tambah dia.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku akan menjadi penengah di antara konflik yang terjadi di masyarakat terkait pendirian pabrik semen.

Ia tak ingin kasus semen di daerah lain (Rembang) menular hingga Kebumen. Pihak PT Semen Gombong, kata Ganjar, telah bertemu dengan dia terkait rencana pendirian pabrik semen.

Hanya saja dulu saat hendak membangun terkena krisis moneter. "Dulu investornya sudah ketemu saya, mereka ingin melakukan itu. Ternyata tahun 1998 gak jadi dikonstruksi karena krisis. Tapi hari ini penyusunan Amdal lagi dimulai," ujar Ganjar.

Lahan warga yang terdampak nantinya seluas 32 hektar. Sementara proses Amdal saat ini sedang dibahas di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemprov Jawa Tengah.

Eksplorasi Semen akan berada di dua kecamatan, yakni Buayan dan Rowokeling, yang meliputi 10 desa. Atas hal itu, Ganjar mengajak warga Kebumen untuk terlibat aktif dalam penyusunan Amdal bersama pakar.

Ia ingin agar Amdal di Kebumen dibuka selebar-lebarnya, dan sedetail mungkin.

"Saya ingin Amdal ini sebagai contoh seterbuka-terbukanya Amdal. Ada kekawatiran akan kekurangan sumber air. Nah yang ilmiah ini yang harus digerakan untuk terlibat mulai sekarang. Kita nanti akan terbuka, ahlimu mana. Jangan kira-kira," tambahnya.

Sementara berkaitan dengan protes ganti kerugian, Ganjar akan mempertemukan warga dengan pihak perusahaan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com