Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Api di Papua Terus Bertambah

Kompas.com - 21/10/2015, 08:36 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Sejumlah kabupaten di Papua terancam terganggu kabut asap, menyusul semakin banyaknya kebakaran lahan di wilayah itu.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura,jumlah titik api di Provinsi Papua bertambah dari 52 menjadi 584 titik api. Titik-titik api itu tersebar di wilayah selatan dan pegunungan tengah Papua.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa, BMKG Wilayah V Jayapura, Zem Irianto Padama mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan satelit pada Selasa (20/10/2015) pagi, terlihat penambahan signifikan titik api.

Menurut Zem, penambahan signifikan titik api khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua.

Semula di sana hanya terpantau di Kabupaten Jayawijaya, yakni sebanyak 5 titik api. Namun muncul titik api lain dari Kabupaten Yahukimo hingga Kabupaten Nabire.

“Hasil pengamatan satelit ada penambahan signifikan jumlah titik api. Kemungkinan titik api ini sebelumnya hanya kebakaran lahan kecil namun terus membesar,” kata Zem melalui sambungan telepon.

Selain itu, di wilayah Papua selatan, jumlah titik api juga terus bertambah dan munculnya titik api baru di Kabupaten Boven Digul. Ada delapan titik api yang tersebar di Distrik Jair dan Distrik Subur.

“Di Kabupaten Merauke mengalami penambahan titik api dari semula 31 titik api bertambah menjadi 354 titik api," kata dia.

"Sementara di Kabupaten Mappi dari semula 16 titik api menjadi 150 titik api,” ungkap Zem lagi.

Berdasarkan pantauan pergerakan asap yang terbawa angin, menurut Zem, ada sejumlah kabupaten lain yang terancam diselimuti asap.

Wilayah yang terancam itu ada di pesisir selatan Papua hingga ke Kabupaten Sorong, Papua Barat serta wilayah Maluku Tenggara.

Menurut dia, berdasarkan pantauan satelit, angin masih berhembus ke arah barat daya menuju ke daerah siklon tropis di wilayah Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com