Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Anggap Bahasa Indonesia Penting untuk Dipelajari

Kompas.com - 01/10/2015, 17:00 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Walaupun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia sering mengalami pasang surut karena beberapa hal, bahasa Indonesia tetap eksis di Australia. Hal ini disampaikan David T Hill dari ACICIS Study Indonesia di Australia.

"Tentu saja hubungan antar-pemerintah ada dampaknya, tetapi kekuatan masyarakat tidak berpengaruh. Pendapat saya, hubungan people to people sangat kuat jauh lebih berdaya tahan daripada hubungan antar-pemerintah. Kalau pimpinan pemerintah kan beberapa tahun diganti, tetapi kalau masyarakatnya tetap baik-baik saja," kata David T Hill di Denpasar, Kamis (1/10/2015).

David saat ini berada di Bali untuk menghadiri undangan Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (KIPBIPA) IX yang juga dihadiri beberapa negara pemerhati bahasa Indonesia.

Dalam kesempatan ini, David menegaskan, bahasa Indonesia harus dilestarikan. Alasannya banyak negara tertarik mempelajari bahasa Indonesia, salah satunya adalah Australia. David mengkritik karena orang Indonesia kini justru lebih suka berbahasa Inggris, termasuk dalam ajang-ajang internasional.

"Setiap tahun, orang yang belajar ke Australia semakin banyak. Sekitar 17.000 orang yang belajar di universitas-universitas. Orang Australia yang di Indonesia juga banyak. Adanya orang Indonesia ke Australia menjadi motivasi bagi Australia untuk mempelajari bahasa Indonesia," ujarnya.

David juga menegaskan, hingga saat ini prospek pengembangan bahasa Indonesia di Australia sangat bagus. Warga Australia menganggap bahasa Indonesia penting dipelajari, apalagi Australia memandang bahwa hubungan kedua negara harus dipertahankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com