Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Tindak Kriminal di Ambon Dipicu oleh Miras

Kompas.com - 09/09/2015, 12:38 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Komaruz Zaman mengungkapkan bahwa minuman keras menjadi salah satu penyebab utama terjadinya berbagai tindak kriminalitas di Kota Ambon.

“Dari keseluruhan angka kriminalitas yang terjadi di Kota Ambon, 80 persen itu disebabkan oleh minuman keras,” ujarnya usai pemusnahan 6.800 liter miras di halaman Polres Ambon, Rabu (9/9/2015).

Dia mengungkapkan selama ini, baik tindak kekerasan, penganiayaan hingga kasus kecelakaan lalu lintas, kerap dipicu oleh miras. Tak hanya itu lanjut dia mengaku kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta kasus kekerasan lainnya selalu dipicu oleh miras.

“Termasuk juga bentrok antar kampung yang terjadi penyebabnya itu karena miras ini. Jadi dampaknya ke masyarakat itu sangat signifikan,” katanya.

Dia mengaku, karena miras selalu menjadi salah satu penyebab tindak kriminalitas, maka pihaknya selama ini terus berupaya untuk memusnahkan peredaran miras di Kota Ambon. Pihaknya pun telah mengintruksikan bagi seluruh Polsek untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran barang haram tersebut.

Selain razia dan pemusnahan, dia juga berharap agar ada solusi lain yang dapat mengeliminasi peredaran miras tersebut. Dia sendiri tidak menampik bahwa sebagian masyarakat Maluku, khususnya di Kota Ambon, yang selama ini menggantungkan hidupnya dari penjualan miras radisional.

“Ini memang faktor ekonomi. Karena itu harapan kami ke depan, harus ada solusi untuk mengalihkan kebutuhan masyarakat dari produksi dan penjualan sopi ke lapangan pekerjaan baru, mengalihkan produksi sopi ke gula merah misalnya,” ungkap Komaruz.

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya juga telah mendatangi beberapa orang warga yang selama ini memproduksi miras tradisional di Kota Ambon untuk memberikan pembinaan.

”Beberapa Kapolsek juga sudah datangi warga yang memproduksi sopi ini untuk diberikan pembinaan dan ada beberapa warga yang bisa mengikuti ajakan polisi,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com