Kapolres Polman Menangis Saat Ceritakan Anak Buahnya Terlibat Bentrok dengan TNI

Kapolres yang menggelar jumpa pers bersama pangdam VII Wirabuana di Markas Kompi Senapan B Polewali Mandar menjelaskan, ketegangan antar-dua intitusi pengamanan negara pasca-bentrokan minggu sore kemarin tidak hanya dirasakan dampaknya oleh personel kedua intistusi aparat tersebut. Ribaun warga di sekitar Markas Kompi B dan kantor Kodim Polewali Mandar juga ikut tegang khawatir terjadi bentrok susulan. 

Kapolres mengaku sebagai pimpinan ia bersedih karena anak buahnya terlibat bentrokan dengan aparat TNI hanya karena masalah sepele, yakni ketersinggungan antar-oknum aparat. Sambil menyeka air mata yang menetes di pipinya, Kapolres menyatakan ia bersama bupati Polewali Mandar saat kejadian sempat memeluk korban sambil meneteskan air mata.

Meski insdien ini menewaskan korban karena terkena tembakan, namun kapolres tidak lantas menyalahkan siapapun dalam kejadian ini. Menurut Kapalres, situasinya saat itu kacau hingga polisi melakukan penembakan untuk membela diri.

Kapolres mengaku tak pernah membayangkan kasus yang memalukan ini terjadi. Pasalnya, serentetan kasus sebelumnya telah diselesaikan dengan damai dan berakhir dengan saling berpelukan.

"Namun belakangan karena diduga aksi solidaritas sesama kesatuan yang diduga kembali memicu bentrokan antar dua pihak hingga menewaskan Parka Yuliardi," kata Kapolres.

Para warga pun ikut cemas menantikan langkah positif apa yang dilakukan kedua pimpinan institusi untuk meredakan ketegangan kedua belah pihak yang terlibat pertikaian hingga menewaskan Parka Yuliardi, salah satu personel pasukan Kompi Senapan B Polewali Mandar.