Oleh karenanya, Rahman bercerita mulai tahun 2014 lalu sejumlah pemuda berinisiatif membuat organisasi semacam karang taruna. Setahun berdiri, sekitar 50 orang pemuda sekitar yang berlatar belakang pendidikan sarjana ikut bergabung.
Dengan adanya organisasi itu, mereka berharap kreativitas warga salah satu pulau terluar Kalimantan itu bisa terpicu. "Laskar Pemuda Perbatasan itu untuk mengawal perkembangan yang ada di Sebatik. Kami juga selalu berusaha mengadakan kegiatan kemasyarakatan seperti lomba mancing dan kegiatan intelektual untuk warga seperti pelatihan IT dan jurnalistik," sebut Rahman.
Dengan adanya denyut kegiatan di Sebatik, Rahman pun berharap kampungnya itu bisa dilirik oleh daerah lain maupun pemerintah pusat.
"Makanya kami ingin menghidupkan kembali kegiatan positif yang ada di Sebatik agar dapat dilihat oleh daerah lain maupun pemerintah pusat. Kami siap untuk mengawal rencana perkembangan-perkembangan yang ingin dilakukan di sini," katanya.