Salah seorang tetangga, Yusfarid (47), mengaku langsung mendatangi kediaman Rian setelah melihat berita di televisi selepas shalat Jumat. Selama ini, Rian dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati dan kerap membantu warga yang kesusahan.
"Kalau pulang pasti mendatangi dan menyapa para tetangga, bahkan anak yatim di sini kerap diberi sumbangan," ujar Yusfarid.
Menurut Yusfarid, Rian menengok ibunya, Rukimah, yang bermukim di Brebes, setiap tahun. Bahkan, setiap Idul Adha, Rian selalu berkurban dua ekor kambing dan sapi.
Paman Rian, Slamet Riyadi (53), yang selama ini dekat dengan Rian, berharap, kasus pembunuhan yang menimpa keponakannya bisa diungkap. Ia berharap, AK (38), terduga pelaku pembunuh Rian, bisa dihukum seberat-beratnya.
"Sekarang kami hanya bisa pasrah menunggu hasil penyelidikan dan vonis pengadilan nanti, semoga dihukum setimpal," kata Slamet.
Diberitakan sebelumnya, Rian dinyatakan hilang sejak November 2014. Keluarga berusaha mencari dan akhirnya melapor ke polisi pada April 2015. Saat hilang, Rian tercatat bekerja sebagai asisten bagi Presiden Direktur XL saat itu, Hasnul Suhaimi. Saat ini jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini.
Setelah ditelusuri, Rian ternyata diduga dibunuh oleh AK yang adalah teman dekatnya pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.