Hujan es berlangsung hanya sekitar 15 menit, dan tidak ada rumah warga yang mengalami kerusakan. Hingga setengah jam setelah kejadian itu, cuaca Kota Medan masih ditutupi mendung.
Salah seorang warga, Rijam Kamal (35), mengatakan, sejak Minggu pagi, cuaca terlihat mendung lalu hujan deras. Setelah hujan berhenti, tiba-tiba bongkahan batu sebesar kelereng turun dari langit.
"Memang sempat hujan deras di sini, tetapi tak berlangsung lama. Setelah hujan deras itu berhenti, tiba-tiba bongkahan es sebesar kelereng jatuh dari langit," kata Rijam.
"Semua warga berlarian cari perlindungan. Kalau kena kepala, sakit juga. Cuma, (hujan es) enggak berlangsung lama, paling sekitar 15 menit," katanya lagi.
Hingga berita ini diturunkan, hujan masih berlangsung walau tidak begitu deras. Warga yang masih takut hujan es turun lagi memilih berdiam di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
"Janganlah turun lagi hujan es-nya. Untungnya cuma 15 menit. Kalau sampai satu jam, mungkin atap seng rumah warga hancur semua," ujar Iskandar Siahaan yang berdomisili di Jalan Karang Sari, Medan Polonia.
Kota Medan dan sekitarnya diguyur hujan sejak menjelang siang tadi. Jimmy Panjaitan, penduduk Jalan Mawar, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, mengatakan, hujan baru saja reda.
"Tak ada hujan es, cuma lain dinginnya kurasa. Baru saja berhenti hujan es di sini," katanya.
Di luar Kota Medan, seperti Kota Binjai, hujan mengguyur sejak pukul 10.00 WIB tadi hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.