Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arena Muktamar NU Jombang Harus Bersih dari Gambar Kyai

Kompas.com - 23/07/2015, 16:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) melarang gambar kyai khususnya yang disebut-sebut bakal menduduki kursi Ketua Umum PBNU atau Rois A'am dipasang di sekitar arena Muktamar NU ke-33. Muktamar akan digelar di Kabupaten Jombang, awal Agustus mendatang.

Larangan itu untuk menghindari kesan bahwa muktamar NU adalah arena politik yang sarat aksi dukung-mendukung dan politik uang. "Ini sudah keputusan PBNU, kami tidak ingin terjadi seperti di Muktamar NU ke-32 di Makasar 2010 lalu. Jika ada foto kyai, maka akan langsung ditertibkan oleh panitia," kata Ketua Panitia Daerah Muktamar NU ke-33 Saifullah Yusuf di Surabaya, Kamis (23/7/2015).

Menurut Saifullah, Muktamar NU adalah forum khidmat para ulama dan warga NU untuk menjalankan aktivitas organisasi sekaligus untuk membahas masalah kebangsaan. "Muktamar NU bukan forum dukung-mendukung calon, itu bukan acara utama. Yang utama adalah konsolidasi untuk kebaikan bangsa ke depan," ujar salah satu Ketua PBNU ini. 

Menurut Saifullah, mantan Rois A'am PBNU almarhum KH Sahal Mahfudz pernah mengusulkan sistem pemilihan musyawarah mufakat atau ahlul halli wal'aqdi pada pemilihan Ketua Tanfidz dan Rois A'am PBNU. 

Sementara itu, sejumlah nama disebut-sebut bakal bersaing menduduki jabatan Rois A'am PBNU. Ada nama KH Mustofa Bisri dan KH Hasyim Muzadi (mantan ketum PBNU). Sementara persaingan Ketua Umum PBNU antara KH Said Agil Siraj dan KH Solahuddin Wahid (Gus Solah).

Terkait kesiapan teknis Muktamar, Wakil Gubernur Jatim ini memastikan semuanya sudah rampung hingga 90 persen. Muktamar dijadwalkan akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Acara ini akan dihadiri puluhan ribu peserta aktif dan non aktif. Mereka akan menempati empat pondok pesantren besar sebagai forum komisi dan tempat menginap, yakni Ponpes Tebuireng, Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Ponpes Darul Ulum Peterongan, dan Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com