Mereka akhirnya sepakat patungan menyewa bus untuk berangkat bersama-sama ke Mataram. Dengan membawa barang-barang bawaannya, mereka bergerombol mendata siapa saja yang berkenan ikut rombongan bus.
"Tarifnya kita sepakat maksimal Rp 350.000 per orang," kata salah seorang penumpang, Abdil Aziz.
Keputusan memilih jalur darat disepakati setelah mereka kembali gagal terbang ke Mataram pada hari ini karena erupsi Gunung Raung.
"Harusnya sudah kemarin jadwal kami terbang. Karena ada erupsi, (penerbangan) ditunda sekarang, dan hari ini ternyata tidak juga berangkat. Akhirnya, kami refund dan pilih naik bus saja," ujarnya.
Para penumpang itu sebagian besar ialah warga Mataram yang bekerja di Surabaya. Mereka pulang ke kampung halaman dalam rangka mudik Lebaran. Para penumpang itu mengaku sempat bersitegang dengan pihak maskapai karena sempat tidak diberi fasilitas menginap sejak penerbangan batal.
Seperti diberitakan, aktivitas Gunung Raung mengeluarkan abu vulkanik yang berembus bersama angin ke arah timur. Hal ini dinilai membahayakan aktivitas penerbangan. Sejumlah bandara di Denpasar, Mataram, Kupang, Banyuwangi, dan Jember ditutup sementara sejak kemarin malam hingga kondisi dinilai cukup aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.