"Aparat di tingkat RT/RW nanti diminta mendata warganya sebelum Lebaran dan setelah Lebaran. Jika bertambah, harus dijelaskan identitasnya dan apa pekerjaannya di Surabaya," kata Wali Kota Risma, Kamis (2/7/2015).
Risma tidak ingin pendatang baru di Surabaya pasca-Lebaran tidak jelas pekerjaannya. Dia khawatir, jika pendatang tidak memiliki pekerjaan, hal itu justru akan menjadi beban pemerintah kota. "Jika menganggur, lebih baik dikembalikan saja ke daerah asal," kata Risma.
Kekhawatiran Risma pada besarnya arus urbanisasi di Surabaya pasca-Lebaran juga karena dia mendengar banyaknya pekerja di sejumlah daerah yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
Dia khawatir para pekerja itu memilih kota besar seperti Surabaya sebagai lahan baru mencari pekerjaan. "Kalau ada lapangan pekerjaan, saya utamakan warga saya dulu," kata Risma.
Fenomena urbanisasi di Surabaya biasa terjadi pasca-Lebaran. Warga Surabaya yang mudik ke kampung halaman biasanya mengajak sanak saudaranya yang belum bekerja untuk hidup di Surabaya, tanpa lebih dulu memiliki keahlian.
Para pendatang inilah yang dikhawatirkan justru menjadi beban pemerintah karena tidak mempunyai penghasilan dan mungkin melakukan tindak kriminal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.