Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar, Gudang Pengolahan Sirip Hiu di Lombok

Kompas.com - 23/06/2015, 14:02 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Petugas gabungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dit Polair Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) membongkar gudang pengolahan dan penyimpanan sirip hiu yang ada di Lombok Timur, NTB.

Menurut Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan Labuhan Lombok, Mubarak, Selasa (23/6/2015), terbongkarnya gudang pengolahan dan penyimpanan hiu dan pari manta di Lombok Timur itu berawal dari munculnya laporan masyarakat.

Warga menyebutkan bahwa di daerah ini terdapat gudang penyimpanan dan pengolahan hiu dan pari. Petugas akhirnya menangkap pelaku yang saat itu tertangkap tangan akan melakukan transaksi.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, petugas menangkap dua pelaku yang selama ini menjadi pengepul hiu dan pari manta. "Setelah kita periksa dan cek kebenaran, apakah ini insang pari manta dan sirip hiu paus yang dilindungi, kami simpulkan bahwa ini benar pari manta dan hiu paus. Kami mengamankan barang bukti bersama pelaku atau pemiliknya," kata Mubarak.

Mubarak mengatakan, operasi tangkap tangan dilakukan di dua lokasi berbeda, yaitu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar serta gudang pengolahan dan penyimpanan hiu dan pari manta di Rumbuk, Sakra, Lombok Timur.

Dalam operasi di TPI Tanjung Luar, petugas menemukan tujuh karung tulang pari manta bercampur tulang hiu, serta insang pari manta, dari ukuran yang besar sampai ukuran kecil.

Di tempat kedua, petugas menemukan tulang pari manta dan sirip hiu. "Ada sebanyak sembilan karung ditambah satu set sirip hiu dan daging hiu segar yang kami amankan," kata Mubarak.

Guna penyelidikan lebih lanjut, petugas telah mengamankan dua pemilik sekaligus pengepul berinisial R dan MA. Menurut pengakuan pemilik, praktik ini sudah berlangsung sekitar 15 tahun lalu.

Sirip hiu dan tulang pari manta yang telah terkumpul nantinya akan dikirim ke luar negeri melalui Surabaya. Setiap kilogramnya, pengepul memasang harga Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com