"Kami akan membuat satu monumen peringatan bagi semua orang agar menghentikan kekerasan terhadap anak," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, di Denpasar, Bali, Sabtu (20/6/2015).
Menurut Arist, Engeline adalah ikon pejuang anti-kekerasan terhadap anak. Rencana pembangunan monumen bocah 8 tahun yang tewas dibunuh itu pun, kata Arist, sudah mendapat respons baik dari Wali Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali, tinggal mencari tempat yang strategis.
"Kami akan memohon kepada Pak Wali Kota Denpasar dan akan segera dicarikan tempat yang kami sebut ruang terbuka hijau," kata Arist.
Diharapkan, monumen itu bukan hanya untuk mengenang Engeline, tetapi juga bagian dari upaya memutus mata rantai kekerasan terhadap anak.
Hari Sabtu, 20 Juni 2015, pun dijadikan momentum bagi gerakan stop kekerasan terhadap anak. Forum Anak Daerah Bali yang didukung Komnas Perlindungan Anak dan Wali Kota Denpasar melakukan deklarasi stop kekerasan terhadap anak yang digelar di depan rumah Engeline, Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.