Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Jatigede Diharapkan Bisa Tambah Masa Panen di Jawa Barat

Kompas.com - 18/06/2015, 15:41 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan bahwa Waduk Jatigede akan segera dioperasikan. Pengoperasian waduk ini ia anggap akan memberikan banyak manfaat, khususnya untuk warga Jawa Barat.

Pria yang akrab disapa Aher itu menjelaskan, Waduk Jatigede mampu mengairi 90.000 hektare lahan pertanian di Jawa Barat. Selain itu, waduk tersebut juga dapat menjamin ketersediaan air bersih dan sumber energi baru melalui pembangunan PLTA.

"Dampaknya tentu pengairan. Yang asalnya hanya panen dua kali setahun, nanti bisa tiga kali setahun," kata Aher, seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Aher menuturkan, penambahan masa panen ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Aher yakin rencana pengoperasian Waduk Jatigede akan berjalan lancar.

"Konstruksi (waduk) sudah 99,97 persen, sudah jadi. Tinggal ditutup pintu airnya dan digenangi air saja," ucapnya.

Pemerintah telah menyetujui biaya ganti rugi bagi warga di sekitar lokasi pendirian Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Dana sudah siap dan akan segera dicairkan pada 26 Juni 2015.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, dana talangan sekitar Rp 122 juta per kepala keluarga diberikan kepada warga yang memiliki hak untuk relokasi. Jumlahnya mencapai 4.514 KK.

Selain ganti rugi, pemerintah juga memberikan uang tunai sebagai pengganti tempat penampungan pemukiman baru dan tunjangan kehilangan pendapatan selama enam bulan.

Pemerintah juga menanggung biaya ganti rugi bagi penduduk yang tiba-tiba datang dan mematok biaya ganti rugi. Jumlahnya mencapai 6.410 KK. Setiap KK akan mendapat Rp 29,3 juta. Untuk warga kategori ini, pemerintah juga memberikan dana pembongkaran rumah, mobilisasi, jaminan hidup, dan sewa rumah.

Jika ditotal seluruhnya, maka anggaran yang akan dikuburkan pemerintah mulai 26 Juni mencapai Rp 741 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com