"Tahun depan insyaallah sudah mulai ditetapkan, saat ini kami masih siapkan pelatihan untuk guru SMP, SMU dan SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Selasa (9/6/2015), setelah peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2015 di Surabaya.
Dalam kurikulum tersebut, pemahaman bahaya narkoba akan disesuaikan secara tematik menyesuaikan mata pelajaran.
"Ilustrasi bahaya narkoba disisipkan di semua mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam," ungkapnya.
Dia berharap, kurikulum anti-narkoba dapat efektif menanamkan pemahaman bahaya narkoba bagi pelajar. Karena bandar-bandar narkoba saat ini tengah menyasar kalangan pelajar sebagai konsumennya.
Dari data yang dikumpulkan BNN Surabaya, saat ini ada 400 pecandu. Usia termuda 12 tahun, dan mayoritas peredaran narkoba menyasar anak usia SMP. Untuk usia SD, masih dalam tingkat coba-coba. BNN Surabaya berupaya pengedar agar tidak sampai masuk ke kawasan pemukiman atau kampung.
"Saat ini, ada 10 kampung yang harus diwaspadai. Dari jumlah itu, ada tiga kampung yang terus diamati. Karena di situ banyak pengguna," kata Ketua BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.