Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Khafid, Bocah yang Tewas Ditabrak Motor Patwal

Kompas.com - 05/06/2015, 13:26 WIB
Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com — Keceriaan Khafid Khoril Anwar, bocah usia 7 tahun, tak akan lagi terlihat selamanya di rumahnya di Desa Setuwetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Bocah yang dikenal lucu ini meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan pasca-kecelakaan lalu lintas di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Minggu (31/5/2015) siang.

Kepergian Khafid membawa duka mendalam bagi kedua orangtua Khafid, Hanifah (40) dan Aziz (33), terlebih bagi Hanifah yang saat itu membawa Khafid dan Taufiq (8) dengan sepeda motor. Ia masih ingat betul kejadian tragis yang merenggut nyawa anaknya, dan juga mengakibatkan keponakannya luka di bagian kepala dan leher hingga kritis.

Kesedihan Hanifah bertambah lantaran sudah lima hari, sejak kejadian, petugas Patroli dan Pengawalan (Patwal) Lalu Lintas Polres Cirebon Kota yang menyerempet motornya itu belum juga menunjukkan niat baik. Mereka sama sekali belum mendatangi rumah duka untuk mengakui kesalahan yang diperbuatnya.

Hanifah menceritakan, kejadian berawal saat Hanifah bersama Khafid dan Taufiq usai mengikuti lomba, dan hendak pulang ke rumah. Saat melintas di Jalan Tuparev, dari arah berlawanan, rombongan patwal melaju dan mengambil setengah jalan lawan arah untuk membuka jalur bagi pejabat.

Saat itu, salah satu motor Patwal Polres Cirebon Kota menyerempet bagian belakang motor Hanifah dan menyebabkannya terjatuh. Kepala Khafid bersimbah darah lantaran membentur aspal, begitu pun kepala Taufiq. Sementara itu, kaki Hanifah terjepit motor.

"Saya merasa dengan jelas, bagian belakang motor saya tersenggol motor Patwal. Saya langsung jatuh, dan panik melihat anak saya bersimbah darah," kata Hanifah.

Kenyataan itu dipertegas anaknya, Nadiya, yang mengendarai sepeda motor tepat di belakang Hanifah. Melalui Hanifah, Nadiya menegaskan, petugas kepolisian benar-benar menyerempet motor Hanifah. "Motor Patwal, yang mengambil jalan, terus menyerempet motor ibu," kata Hanifah mengulang pernyataan Nadiya.

Seorang ibu kemudian menolong Hanifah, Khafid, serta Taufiq, dan seketika menangis lantaran melihat kondisi Khafid yang parah. Ibu itu juga menyesali perbuatan polisi yang langsung pergi setelah menabrak.

Sementara itu, selain menyisakan duka, kecelakaan maut juga membuat Taufiq masih terbaring di Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon. Ia mengalami luka parah di bagian kepala dan leher sehingga harus mendapat jahitan.

"Sembilan jahitan di kepala depan, dan 20 jahitan di bagian leher. Kondisi awal sangat parah, seperti orang tergorok senjata tajam," kata Amy, kakak Taufiq, yang menunggui adiknya di rumah sakit, Jumat.

Jumat siang ini, Hanifah beserta anaknya, Nadiya, sudah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian hingga lebih dari delapan jam. Hanifah serta Nadiya merasa dipaksa untuk memberikan keterangan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan tunggal.

Hanifah akan terus menuntut pihak kepolisian agar transparan dan bertanggung jawab untuk mengakui kesalahan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com