"Hari ini melakukan koordinasi dengan Polresta Denpasar setelah kami melakukan kunjungan semalam di rumah Angeline. Kami menyampaikan ada penemuan-penemuan baru kepada pihak kepolisian. Salah satunya adalah kondisi keluarganya tidak baik, dari segi tempat tinggalnya yang tidak layak untuk anak-anak, orang dewasa pun tidak layak tinggal di sana," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait usai pertemuan.
Arist juga menambahkan, dalam pertemuan dihasilkan kesepakatan bersama kedua lembaga akan saling memberikan informasi jika menemukan keberadaan Angeline yang sudah lebih dari seminggu belum ditemukan.
"Kami dengan pihak kepolisian sudah melakukan kesepakatan bersama saling memberikan informasi jika menemukan adik Angeline. Kerjasama yang baik ini, dengan harapan dapat segera ditemukan. Pihak kepolisian juga sudah bekerja keras untuk mencari hilangnya anak itu," tegas dia.
Dilaporkan juga ke polisi dari hasil kunjungan Komnas Perlindungan Anak bahwa orangtua angkat Angeline yang bernama Margareta adalah sosok wanita yang temperamental. Apalagi dengan ancaman akan membunuh siapa pun yang akan mengambil alih pengasuhan anak untuk pengembalian mental si anak oleh Komnas Perlindungan Anak.
Diperoleh informasi, sikap temperamental itu diduga menjadi salah satu pemicu hilangnya anak tersebut. Lalu, berdasarkan hasil investigasi orang dekat, Angeline kerap mengalami penyiksaan baik fisik, maupun mental. Tim Reaksi Cepat Komnas Perlindungan Anak akan bertindak untuk menyelamatkan anak dengan mengambil alih sementara pengasuhan.