Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Johar Bergeliat di Tengah Puing Kebakaran

Kompas.com - 12/05/2015, 14:29 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Roda perekonomian di kompleks Pasar Johar, Selasa (12/5/2015) kembali menggeliat setelah terbakar hebat Sabtu akhir pekan lalu. Sebagian kecil pedagang kaki lima (PKL) sudah mulai terlihat menjajakan dagangannya.

Salah satu pedagang, Tarmiyatun, warga Karanggeneng, misalnya. Ia berdagang karena untuk menutupi kebutuhan hidupnya, setelah dua hari terpaksa libur. Dia akhirnya memberanikan diri menjajakkan dagangannya. Apalagi, pasokan buah sudah mulai berdatangan.

"Buahnya baru datang sore kemarin. Datangnya cuma jeruk ini saja, buah lainnya belum. Biasanya lengkap," ujar Tarmiyatun, Selasa (12/5/205).

Akibat dari tiadanya pasokan, banyak pedagang yang akhirnya memberanikan diri membuka lapak. Hal itu juga yang membuat harga buah merangkak naik. "Pasokannya kan kurang, jadinya terpaksa harganya naik. Biasanya satu kilo jeruk impor harganya Rp 20 ribu, kini kami jual Rp 30 ribu," tambahnya.

Meski harga relatif melonjak, secara umum, harga masih bisa dikendalikan. Di hari pertama penjualan, warga juga tetap bersedia membeli. "Masih ada yang beli, kemarin tutup total, sekarang sudah mulai beraktivitas. Nanti satu minggu lagi sudah ramai," ucap pedagang lain, Tasmirin.

Sepanjang pengamatan di lokasi itu, geliat perdagangan memang sudah dimulai, terutama di bagian belakang Pasar Johar dan Pasar Yaik. Di bagian depan pasar, para pedagang masih berusaha membersihkan kios dari sisa-sisa dagangan.

Jalan Agus Salim di depan Pasar Johar juga hingga kini masih ditutup untuk proses evakuasi. Sementara di bagian dalam pasar, para petugas masih berusaha mengatasi kepulan asap dari sisa bangunan terbakar. Para pedagang yang menjadi korban juga terlihat membawa sisa barang-barang keluar kompleks pasar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com